Dalam minggu 2 minggu terakhir ini, saya dihubungi oleh 3 orang yg berencana travelling ke Jepang. Mereka meminta tips supaya bisa hemat (memang negara yg satu ini terkenal muahal) dan juga gak linglung2 amat karena buta aksara & bahasa. Awalnya sih nulis di message via japri, tapi aku pikir2 mending masuk blog saja biar klo mau disebarluaskan juga gak susah…imbalannya, doain aja yah biar saya & keluarga bisa balik lagi ke sana, hehehe *kangen berat.com*
Hai, hajimemashiyo (mari kita mulai)…
Pertama soal timing– yang bakal mempengaruhi persiapan & bawaan dari sini. Musim di Jepang ada 4, tapi nyatanya waktu saya di sana udah sedikit bergeser jadi dua, yakni musim dingin dan musim panas. Musim gugur & musim semi sudah semakin “saru” alias gak jelas karena suhu atau cuaca yg ekstrim, walaupun tetep masih ada tapi hanya lebih pendek dan cuacanya gak seperti jaman dahulu kala klo kata temen2 Jepang saya yg sudah cukup berumur. So in reality, what we would think of as: spring (mid march- early may), summer (mid or late may-mid september), fall (late september-early november), winter (whenever the temperature drops in november-early march). Puncak musim dingin biasanya Januari-Februari, musim panas July-Agustus. Kalau mau lihat sakura, antara akhir March sampai awal April, tiap tahun tentatif karena tergantung bagaimana musim dingin sebelumnya, dan sakura hanya bertahan 1-2 minggu aja (itupun tergantung cuaca, klo sering hujan dan angin yah lebih cepet rontok bunganya). Kalau mau lihat daun2 merah waktu musim gugur juga tergantung musim panasnya, biasanya sih akhir October sampai pertengahan November bisa lihat, bahkan ada yg sampai awal Desember. Itu juga tergantung musim.
BAJU
Paling aman klo ke sana pas musim gugur atau semi itu bawa baju yg berlapis, meaning baju lengan panjang, sweater/jaket ringan, jaket agak tebel, kaos biasa.. jadi klo panas/dingin tiba2 tinggal dicopot aja kulitnya kayak bawang (atau uler yak? hehehe). Klo musim dingin, sedia jaket tebal yg TAHAN ANGIN dan ADA KANTONG DEPANNYA (buat masukin tangan kita), biasanya luarnya dilapis bahan parasit atau kulit asli, karena yg bikin gak tahan dinginnya itu ANGINnya. Selama gak ada angin, gak masalah (tapi tetep dingin yah, hehehe). Topi kupluk juga perlu, yg wanita2nya berjilbab udah extra protection, klo mau bawa jilbabnya yg bahannya rada tebel (bukan yg tipis2 itu). Selain itu, sarung tangan juga boleh tapi klo gak ada masih bisa ketolong dengan spesifikasi jaket yg ada kantong depannya. Trus bawa syal/muffler atau sesuatu untuk nutup leher, hidung & mulut, krn selama bagian ini hangat, maka kita juga akan merasa lebih hangat. Nah yg kebagian ke sana pas musim panas, saya ucapkan selamat berpanas2 ria.. jangan salah, di sana LEBIH PANAS daripada di Indonesia. Suhunya bisa mencapai 39C in some areas di dekat Tokyo sana, Jepang barat (Osaka dan sekitarnya) tahun 2010 lalu sampai 35-36C. Dan lembab. Saking lembabnya, keluar kamar mandi udah keringetan lagi, beneran! Bawa baju yg nyerap keringatnya oke, klo rencana jalan2 di luar, bawa baju lengan PANJANG yg tipis biar gak kebakar kulitnya. Trus saya pribadi gak menyarankan jeans yg ketat atau berat/tebel, lebih adem pakai celana katun yg ringan atau celana pendek selutut buat cowok2nya. Mendingan pake sepatu ringan dan kaos kaki tipis supaya gak pulang ke Indonesia dengan cap sandal di kaki 😀 Trus bawa handuk sapu tangan yg banyak, krn gak cukup dengan tissue. Trus bawa TOPI, krn bisa pusing 7 keliling klo keluar tanpa topi pas musim panas. Klo mau, bawa payung sekalian, tapi klo males mendingan beli di sana aja sekalian oleh2, hahaha ;D
OBAT
Di Jepang, ke dokter MAHAL klo tanpa asuransi kesehatan. Kecuali klo Anda ke sana untuk temporary visit yg difasilitasi asuransi kesehatan (bhs jepangnya “hokken”), please bawa obat2an pribadi dari Indonesia. Untuk pencegahan, bawa tolak angin sachetan yg banyak sama obat pilek/batuk yg biasa diminum dari sini, karena klo di sana obat yg dijual di drug store gak terlalu kuat dan bisa gak cocok sama kita. Bawa persediaan masker juga (atau klo terpaksa beli di sana klo perlu) krn biasanya di sana banyak yg kena flu pas musim dingin atau pergantian musim, dan buat kita juga klo kena pilek/batuk krn dianggap gak sopan klo pergi2 ke tempat umum gak pake masker pas lagi sakit. Oh ya, di sana juga gak ada minyak angin & balsem, bawa yg kecil aja bagi yg butuh tapi hati2 bawanya krn takut disita di bandara. Sebelum lupa, bawa juga obat diare untuk persediaan 3 hari (baca dosis penggunaannya, jangan sampai kurang), just in case ada yg gak beres pencernaannya.
MAKANAN
Nah, ini dia yg sering jadi persoalan. Karena saya seorang Muslim, jadi rada susah buat makan di luar klo di Jepang. Maklum, kan halal food jarang di sana.
Klo mau hemat, makanan dari Indonesia yg sering jadi andalan untuk dibawa adalah pop mie/mie gelas/indomie dan abon. Klo mau lebih ekstrim, bisa bawa telur asin sama rendang (asal yg kering, krn klo berkuah gak lolos di bandara). Oh ya, buat yg suka sambel, bawa sachetan sambel/saos.. ini juga sekaligus penambah rasa buat gorengan tempura dan makanan khas Jepang lainnya yg rasanya lebih “hambar” dibandingkan makanan yg biasa kita makan di sini. You will know why Japanese people live long lives— they eat real healthy!!!
Di sana ada berbagai cara untuk beli makanan yg hemat. Pertama bisa beli onigiri (nasi kepal dibungkus nori) yg kira2 105-135 yen-an di supermarket atau convenience store (bhs jepangnya “kombini”) yaitu Circle K, Family Mart, Lawson, 7-eleven, dan sejenisnya. Yg muslim bisa beli yg isinya ebi (エビ), katsuo かつお (ikan tongkol), atau sake (bhs jepangnya salmon– sama dengan sake yg berupa arak Jepang yah, tapi kanjinya beda) 鮭. Ada juga yg tuna mayonnaise, tapi kadang suka ada gelatinnya, jadi mending pilih yg lain klo ada.
Trus cara menghemat yg kedua adalah untuk beli di supermarket daripada di kombini karena lebih murah onigiri dan bento-nya (set makanan jadi), dan kadang lebih murah juga daripada di restoran. Klo mau jalan2, mending bawa bekal makanan, bisa juga beli di supermarket atau beli onigiri yg banyak (3 udah sangat nampol buat aku yg doyan makan) SEBELUM berangkat krn biasanya di areal wisata lebih mahal (apalagi bangsanya Disneyland atau Universal Studios, beuh bisa tekor!). Kalau pas pergi saat musim dingin, bakal sering laper (trust me), jadi bawa stok cemilan atau onigiri yg memadai, hehehe ;D Klo emang iseng dan punya waktu, di supermarket di atas jam 7.30 atau 8 malam makanan jadi & seafoodnya biasa didiskon 50% (lambangnya 半, “hanggaku” yg artinya 1/2 harga), jadi bisa hunting makanan malam2 (dan banyak lho orang Jepang yg hunting, jadi jangan kaget klo kehabisan).
Ada juga fastfood di sana yg cukup murah, tapi yah rada susah krn biasanya ada babi dan dagingnya semua. Tapi, ini sering menjadi pilihan karena kepepet waktu, duit, atau cuma lambang fast food yg kita kenal tempat dan menunya (walaupun gak semua menu sama, tapi yg utama pasti sama). Klo terpaksa, ada Ebi Burger (burger udang) di McD. Tapi ada yg bilang klo gorengnya pake minyak babi, but i don’t know for sure. Katanya sih mending pilih KFC krn mereka gorengnya pake minyak sayur dan terpisah dari ayamnya, gak ada menu babinya juga di KFC. Tapi menu yg non-ayam aku gak tau ada apa nggak. Klo ketemu yg namanya The Don, itu juga bisa krn isinya seafood n rice bowl gitu, tapi mentah… jadi yg gak bisa mentahan gak bisa, hehehe…Ada juga MOS Burger yg jual Ebi Burger.
Klo udon (うどん) ada yg dijual di kedai yg murah (biasanya kedainya gak gede2 amat), dan lumayan murah juga, kurang dari 1000 yen, bahkan bisa sekitar 500yen-an klo gak macem2 pilihnya. Bisa pilih yg namanya kake-udon (udon plain yg cuma pake kuah aja) atau tempura udon. Klo mau ke restoran, paling aman pilih family restaurant seperti Coco’s, Gusto, atau Joyfull (kalau nemu), karena biasanya ada pilihan non-daging (Oh ya, gak bisa makan kare di restoran2 ini krn biasanya ada dagingnya) dan harganya masih lebih murah daripada cafe atau resto tradisional Jepang. Murah dalam arti bisa habis di bawah 2000yen per orang, krn klo di cafe dan resto tradisional bisa lebih dari itu. Sushi juga bisa murah asal hati2 sama warna piringnya (warna menentukan harga), syukur2 klo ada tempat sushi yg 1 harga semua sushinya. Tapi klo sashimi, siap2 rogoh kocek lebih yaa krn segarnya ikan laut itu yg membuatnya lebih mahal. Klo mau yg pasti2 harganya, bisa beli sushi & sashimi di supermarket di bagian makanan jadi, insyaAllah aman juga kok.
Sorry nih buat yg Muslim, warung makanan yg kecil2 di pinggir jalan yg jualan ramen (ラーメン)atau sate ayam (yakitori 焼き鳥) gak bisa dimakan, krn semua ramen pasti mengandung babi kuahnya. Tapi selain warung yg jualan itu, bisa cari warung lain yg bisa dimakan dan sama murahnya. Misalnya, yg jualan okonomiyaki (お好み焼き) dan takoyaki(たこ焼き. Okonomiyaki bisa makan asal pilih yg isinya seafood. Takoyaki juga boleh krn isinya gurita. Ada juga yg jualan mie goreng mie goreng (yaki soba) 焼きそば – nah ini sebenernya bisa makan, tapi kadang susah krn udah dicampur daging. Jadi mendingan hindari kecuali klo bisa minta dagingnya dikeluarkan ketika dibuatkan untuk kita (niku nuki dekimasu ka — dagingnya dihilangkan bisa tidak?)
Klo di restoran, bilang aja “niku wa taberaremasen” (saya gak bisa makan daging), biasanya mereka akan kasih pilihan menu yg lain yg tanpa daging. Klo di kota besar, biasanya ada aja restoran halal, biasanya yg punya klo gak orang Indonesia, orang India/Pakistan atau Turki, siapa tau beruntung nemu 🙂
Nah buat makanan, ini ada list vocab yg bisa bermanfaat…
Buat yg Muslim, ini sebaiknya dihindari:
babi (buta) 豚
daging babi (butaniku) 豚肉
daging sapi (gyuuniku) 牛肉
daging (niku) 肉
daging ayam (toriniku) 鶏肉
lard (raado) ラード
gelatin (zerachin) ゼラチン
cumi2 (ika) いか
gurita (tako) たこ
bola2 isi tako (takoyaki) たこ焼き
udang (ebi) エビ - えび
tuna (maguro) まぐろ
kakap (tai) 鯛
oyster (hotate) ほたて - ホタテ
Trus makanan lainnya:
tahu (tofu) とふ
kedelai (odaizu) お大豆
Oh ya, buat yg doyan permen, mending bawa dari sini, krn di sana permen yg chewy spt sugus rata2 mengandung gelatin babi.
Jadi kuncinya memang harus rajin2 baca label makanan sebelum beli. Ini juga berlaku buat yg niat beli oleh2 makanan, jangan lupa baca label ingredientsnya sebelum membeli. Kalau bingung, tanya aja “kono tabemono no ryouzai wa niku to zerachin arimasu ka?” (di dalam makanan ini, terdapat bahan daging atau gelatin tidak?). Kalau mau aman sih jangan beli makanan sebagai oleh2, hehehe…
Oh iya, hampir lupa, soal minum. Untuk menghemat pas jalan2, bawa termos tahan panas/dingin kosong dari sini, buat diisi di sana dgn minuman hangat/dingin dari hotel (biasanya hotel/hostel ada teko elektrik untuk masak air). Vending machine minuman hangat/dingin banyak, tapi lumayan bisa tekor klo sering2 krn harganya 150yen-an per minuman. Tapi kalau memang mau beli minuman hangat/dingin, kalau gak terpaksa beli di vending machine, mendingan beli di supermarket aja. kombini barang2nya lebih mahal (krn buka 24 jam jadi lebih mahal). Di supermarket lebih murah, dan minuman botol lebih murah klo beli yg sekaligus 2 liter atau karton 1 liter. Air putih dari keran dapur biasanya bisa langsung diminum, tapi klo takut bisa beli air mineral di supermarket. Klo di tempat wisata juga kadang ada water fountain (mesin minum gratis), itu juga enak krn gratisss, hahaha 😉
Oh ya, ini kanjinya untuk minuman:
air (mizu) 水、kopi (koohii) コーヒー、teh hijau Jepang (ocha)お茶、teh coklat mirip teh kita (kocha) 小茶、susu (miruku) ミルク — (gyuunyuu – susu sapi) 牛乳、 juice (jusu) ジュス, coklat panas (kokoa) ココア。Buat yg muslim, klo mau beli milk tea, mending beli yg keluarannya Coca Cola company (ada tulisannya), jangan beli yg mereknya “Kirin” krn peng-emulsi minuman itu terbuat dari babi.
Oleh oleh
Nah ini dia yg ditunggu2, bahkan sebelum berangkat udah dipesenin ini itu, hahaha ;D Jepang itu negara yg sangat melindungi produksi dalam negerinya. Untuk oleh2 pun, barang yg khas dari suatu daerah hampir bisa dipastikan gak akan dijual sebagai oleh2 dari daerah lain. Pun klo ada yg mirip isinya, pasti bentuk dan namanya beda. Hanya barang2 tertentu yg ada “toko cabangnya” di daerah lain, tapi umumnya nggak. Nah, kalau memang ingin beli oleh2 dari suatu tempat wisata yg khas (misalnya ada tulisan atau gambar dari tempat wisata itu), ya belinya ketika di sana, dan aku sarankan sih di awal perjalanan klo kebetulan udah ketemu kios yg jual oleh2, karena suka2 kita terbawa waktu dan jadi buru2 trus lupa deh! Harga antar kios sih setahuku sama dan standar, barangnya juga gak jauh2 beda. Tapi klo ragu, ya beli aja dikit2 sambil lewat. Syukur2 waktunya leluasa untuk belanja setelah dari sana 😉
Klo gak ada pesenan khusus, cara hemat beli oleh2 adalah membeli di 100yen shop. Yes, harganya memang murah. Tapiii, kualitasnya menurut aku ngalahin barang2 di supermarket sini yg harganya lebih mahal. Buatan Cina sih rata2, tapi kualitas yg masuk ke Jepang udah bagus kok! Tinggal pinter2 milihnya ajaaa… trus diinget2 aja udah beli berapa, karena suka kelupaan karena kita pikir murah.. padahal yah klo banyak juga habisnya banyak tho? hehehe… 100 yen means 105 yen, krn kena pajak, be careful yah 😉 Di 100yen shop juga jual cemilan, dan klo jeli, beberapa bahkan ada label halalnya (krn impor dr negara Islam) dan biasanya cemilan di 100yen shop lebih aman dikonsumsi krn gak pake ingredient babi atau daging, but still hati2 yah.
TRANSPORT
Tengkyu, rum. Kalau gw yakin walaupun ada tourist guide, peta & lain2, kita tetap perlu tanya sama orang Indonesia yg pernah kesana krn dpt kesan scr kualitatif dan pengalaman yg bedanya apa dengan disini. 2 orang yg nanya itu temen kampus jugakah? Sapa tau bareng berangkatnya bs jalan bareng jg :).
By: mirna on December 29, 2010
at 8:04 pm
Wah, jawabannya khas orang HRD recruiter banget, pake kata2 kualitatif segala, hehehe ;p Yg satu sodaraku, yg satu lagi Fajar ketua angkatan kita, tapi dia berangkatnya akhir Maret…
By: arumchan on December 29, 2010
at 10:17 pm
dear arum…
boleh di share ngga harga2 transportasi disana, khususnya JR dan subway di sepotaran tokyo…
thx, rima…
By: rima on December 30, 2010
at 11:54 am